Embun-embun hitam yang enggan memadat
Menjerat, layaknya tali sepatu, tanpa tuan
Mengikat, sesampainya kelimaku serasa genap
Darahku mengarat, genangi pergelangan
Yang kini basah kering, tak menentu
Jalan beraspal legam gelap
Tak bersahabat, hitam nan dingin
Decit gelincirnya rodaku menderu di awannya
Layankan selamat, timpakan maut
Sebanyaknya pilihan tak selayaknya jalan
Pilih, jalani atau mati
Dan yang menahanmu
Keduanya lagi bisu tanpa membantah
Sedangkan ku jatuh nan tak tersentuh
Permukaannya yang lantunkan ayat-ayat kelam
Aku terhentak terkapar
Berputus asa… namun tetap tak tersentuh
Jangan kabarkan ku menari sepi
Di atas kaca, taburkan retak di setiap pijakku
Sepuas nafsu, semau hati
Lalu mati, tahankan hujatan paku
Tak lagi beku, tak lagi abadi
Berdiam, selami atau mati
Hapus dosamu...
Terangi dunia...
Kuatkan ancangmu dengan senyuman
Serta keropos langit biru siangmu
Selamatkan hidupmu dan hidupnya
Serta cerahnya bumi hijaumu…
Sebelum senja
By: Muhammad Nicko Anggra Buwono
Section C
0 komentar:
Post a Comment